Metode step wise sering digunakan pada embrio beku yang sudah lama disimpan dan digunakan untuk mengevaluasi daya hidup embrio yang akan digunakan. Embrio beku yang akan dievaluasi di towing terlebih dahulu kemudian diamati mengguanakn mikroskop, bila daya hidup embrio tersebut 50 % maka embrio tersebut dapat di transfer. Setelah dilakukan evaluasi selanjutnya dilakukan kultur selama 5 – 48 jam. Kemudian embrio siap di transfer ke sapi resipien.
Tahap Pelaksanaan Transfer Embrio
Sebelum leakukan Transfer Embrio harus mempersiapkan alat dan bahan untuk melaksanakan Tansfer Embrio, alat dan bahan yang digunakan adalah :
a. Alat
Peralatan yang perlu dipersiapkan adalah : Gun TE, spuit 5ml, jarum suntik 18G, sheat TE dan outer sheat, sarung tangan plastik, gunting straw, pinset, termometer, form seleksi resipien, form aplikasi transfer embrio.
b. Bahan
Bahan-bahan yang digunakan adalah : embrio, resipien, preparat anastesi (lidocain 2%), kapas alkohol, tissue.
Dalam pengaplikasian Transfer embrio memiliki tahapan – tahapan yang harus di lakukan, tahapan – tahapan tersebut adalah :
a. Seleksi sapi resipien
Sapi yang akan dijadikan resipien haruslah memenuhi syarat – syarat yang telahdi tentukan sesuai yang telah di bahas di atas. Sapi resipien yang dapat menerima embrio dari sapi donor atau dapat dilakukannya Transfer Emrio, adalah sapi yang telah dilakukan palasi oleh petugas untuk mengetahui ada atau tidak nya CL sebelum di lakukan nya Trasnfer Embrio, ketika CL terdapat pada sapi tersebut baru sapi tersebut dapat di TE.
b. Anastesi epidural
Anastesi epidural bertujuan untuk pembiusan lokal terutama bada bagian organ reproduksi sapi resipien. Anastesi ini dilakukan dengan mengyuntikkan lidocain 2%, dengan dosisi 2 – 4 ml pada bagian ruas pertama atau ke dua tulang ekor. Indicator bawa anastesi telah berhasil adalah ekor dari sapi yang di anastesi melemas.
c. Melakukan thawing
Melakukan thawing embrio dengan cara straw diambil dari kontainer, diamkan di udara/suhu ruang selama 10 detik, kemudian dimasukkan ke dalam air bersuhu 38, 5 oC sampai media terlihat mencair (± 10-15 detik).
d. Pencatatan label embrio
Pencatan label embrio pada formulir aplikasi TE bertujuan untuk memudahkan dalam pendataan dan mengetahui embrio yang di transfer pada sapi resipien.
e. Persiapan straw embrio
Straw dikeringkan dengan tissue, potong ujung straw pada bagian sumbat laboratorium kemudian dimasukkan ke dalam gun TE dan tutup dengan sheat TE steril yang dibungkus outer sheat, kemudian dilakukan aplikasi TE ke resipien.
f. Aplikasi TE
Aplikasi TE dilakukan dengan cara mendeposisikan embrio pada sepertiga depan apex kornua yang terdapat CL (ipsilateral). Menurut Siti (2011) tahapan transfer embrio, mula-mula akan dilakukan palpasi rectal pada resipien untuk mengetahui apakah pada ovarium terdapat Korpus luteum. Selanjutnya dilakukan anesthesia epidural untuk induced to prevent straining selama proses transfer berlangsung. Embrio yang telah disimpan dalam straw (0, 25 ml Straw) dalam keadaan steril dimasukkan kedalam Transfer Gun (Cassou) dan dilindungi dengan plastik penutup yang steril. Langkah selanjutnya Transfer Gun masuk ke dalam vagina dan melalui cervix dengan bantuan tangan operator melalui palpasi rektal akan menuntun Transfer Gun memasuki tanduk uterus bagian ipsilateral.
Komentar