DISKANNAK UPAYA PENANGGULANGAN STUNTING KABUPATEN PURWAKARTA
  • 02
  • Mei

DISKANNAK UPAYA PENANGGULANGAN STUNTING KABUPATEN PURWAKARTA

Gejala stunting selain dapat diketahui dengan tinggi anak yang dibawah standar, juga dapat diketahui dari berat badan tidak bertambah bahkan cenderung menurun, mengalami keterlambatan perkembangan sesuai usianya, anak menjadi lebih rentan terhadap berbagai penyakit menular dan untuk jangka panjang memiliki gangguan intelektual di kemudian hari. Berdasarkan perpres No. 72 Tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting. Bahwa dalam rangka mewujudkan sumber daya manusia yang sehat, cerdas dan produktif perlu dilakukan percepatan penurunan stunting secara menyeluruh. Pelaksanaan percepatan penurunan stunting sendiri memiliki 5 kelompok sasaran yaitu: remaja, calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui dan anak berusia 0 (nol) -59 (lima puluh Sembilan) bulan.Berbagai upaya telah dilakukan oleh jajaran stakeholder tim percepatan penurunan stunting dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat.  Termasuk dari melibatkan ayah dan ibu asuh yaitu pak Camat dan bu camat, Duta genre, TNI-Polri melalui upaya-upaya intervensi spesifik dan intervensi sensitif yang dilakukan oleh organisasi perangkat daerah yang membidangi. Upaya preventif dapat dilakukan pada masa 1.000 HPK otak anak sedang berkembang sangat pesat. Ada lebih dari satu juta koneksi saraf yang terbentuk pada masa ini. Namun perkembangan pesat otak ini dapat terganggu karena kurangnya asupan nutrisi yang seimbang. Ibu perlu memahami edukasi perkembangan kesehatan anak dengan baik, termasuk  perihal pemenuhan gizi saat hamil. Kekurangan asupan protein-energi pada ibu hamil muda, di bawah usia 24 minggu, menyebabkan jumlah sel otak janin berkurang. Selain itu, kekurangan asupan protein-energi di minggu-minggu akhir kehamilan juga menyebabkan sel saraf menjadi kecil dan dapat menurunkan berat otak anak hingga 25%.Sedangkan upaya kuratif atau pengobatan/penyembuhan stunting salah satunya dengan pemberian ASI eksklusif, MPASI bergizi bagi baduta (bayi dibawah dua tahun), pemberian makanan tambahan bergizi bagi balita, hingga pemberian hak anak untuk mendapatkan kekebalan melalui imunisasi, dan dan sebagainya. Sekitar 50%-75% energi yang berasal dari makanan digunakan untuk menutrisi otak si kecil. Anak yang mengalami gizi buruk di bawah usia satu tahun, 25% berisiko 
memiliki tingkat kecerdasan di bawah 70, dan 40% lainnya berisiko memiliki IQ antara 71-90.Atas upaya tersebut, Kabupaten Purwakarta meraih penghargaan dalam pelaksanaan delapan aksi konvergensi penurunan stunting terintegrasi dengan kategori Daerah paling Inovatif di Daerah Provinsi Jawa Barat tahun 2022 dan Penghargaan dari  Gubernur Jawa Barat sebagai Kabupaten Paling Inovatif dalam Pelaksanaan Aksi Konvergensi Penurunan Stunting Tahun 2021.Namun demikian stunting masih menjadi prioritas permasalahan yang perlu ditangani dengan terus melakukan pemetaan sasaran dan intervensi spesifik melalui Dinas Perikanan dan Peternakan berupa Pemberian Makanan Tambahan (PMT) kepada balita stunting. Pada tahun 2022, kita memberikan ayam buras sebanyak 350 ekor kepada 50 anak stunting dengan harapan setiap orgtua mampu membudidayakan ayam tersebut dan telur yang dihasilkan dapat dikonsumi oleh anak balita stunting sebagai upaya pemenuhan kebutuhan protein hewani yang berkelanjutan. 
Pada tahun 2023, Diskannak menyiapkan pemberian 1688 kg telur dan 4200 kotak susu selama setahun. Dengan pendistribusian dilakukan secara berkala dengan 3 periode: 


• Periode 1 (Maret, April, Mei) 100 anak 
Dengan rincian: 

Kecamatan Purwakarta 80 anak (Cipaisan 7, Citalang 6, Munjuljaya 6, Nagrikaler 17,  Nagrikidul 11, Nagritengah 13, Purwamekar 9, Sindangkasih 11), 

Kecamatan Pasawahan 20 Anak (Lebak Anyar 10, Pasawahan 10) 


• Periode 2 (Juni, Juli, Agustus) 100 Anak 

Kecamatan Sukatani 50 anak (Panyindangan 12, Cianting 8, Malangnengah 8, Sindanglaya 11, Cipicung 11), 

Kecamatan Plered 50 anak (Sempur 10, Cibogohilir 10, Liung gunung 10, 
Pamoyanan 10, Palinggihan 10)
 

• Periode 3 September-Oktober-November 33 Anak 

Kecamatan Maniis 33 Anak (sinargalih 11,  citamiang 11, Pasir jambu 11),  Oktober-November-Desember 67 anak 

Kecamatan Babakan Cikao 18 anak (Babakan Cikao 9 dan Cilangkap 9), Kecamatan Jatiluhur 15 anak (Cisalada 11, Mekargalih 4), Kecamatan Darangdan 11 Anak (Darangdan 11), 

Kecamatan Pasawahan 16 Anak (Ciherang 16), Kecamatan Sukasari 7 anak (sukasari 7)

Komentar